APAKAH yang paling menarik bila mengunjungi Masjid Emas? Apakah kubah yang berlapiskan emas atau mihrab yang juga dilapisi emas? Ternyata bukan itu saja, tetapi juga sebuah lampu kristal unik yang yang menjadi daya tarik pengunjung.
Lampu yang tergantung di bawah kubah itu beratnya mencapai 2,7 ton dengan rangka terbuat kuningan berlapis emas 24 karat. Di belakang lampu itu dihiasi langit-langit kubah yang ganti warna di setiap waktu salat. Menjadikan seolah-olah jamaah salat di bawah langit sebenarnya.
Masjid Kubah Emas yang sebenarnya bernama Masjid al Mahri dibangun atas prakarsa seorang pengusaha asal Banten, Dian Djuriah al Rasyid. Si pemilik membeli tanah sejak 1996 dan mulai dibangun empat tahun kemudian. Pembangunan selesai pada 2006 dan dibuka untuk publik pada 31 Desember 2006 bertepatan dengan Idul Adha 1427 H.
Masjid yang berlokasi di Jalan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat ini menempati areal seluas 8.000 meter persegi di atas lahan 50 hektare. Kompleks masjid ini bagian dari konsep pengembangan terpadu Kawasan Islamic Center Dian al Mahri.
Lima kubahnya dilapisi emas 24 karat setebal 1-2 milimeter. Lapisan emas yang menyelimuti kubah itu didatangkan secara khusus dari Italia. Lima kubah juga melambangkan Rukun Islam. Satu kubah yang menyerupai Taj Mahal memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter dan tinggi 25 meter. Sedangkan empat buah kecil berdiameter bawah 6 meter, diameter tengah 7 meter dan tinggi 8 meter.
Pada Senin hingga Rabu masjid dikunjungi sidikitnya 10 ribu pengunjung dan dia akhir pekan bisa sampai 20-30 ribu orang. Masjid dibuka pukul 04.00 - 07.000 WIB dan 10.00 - 20.00 WIB. Kecuali pada Kamis, masid buku pukul 17.00 - 20.00 WIB.
Untuk mencapai lokasi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi dari arah Kota Depok dapat menuju Sawangan dan di pertigaan Parung Bingung belok kanan ke arah Cinere. Dari pertigaan ke lokasi sekitar 3 kilometer. Bila mengunakan angkutan umum dari Terminal Kota Depok dapat menggunakan Angkot 03 menuju Parung Bingung. Sedangkan pengunjung yang dari arah Lebak Bulus atau Pondok Labu dapat menggunakan Angkot 102.
Lampu yang tergantung di bawah kubah itu beratnya mencapai 2,7 ton dengan rangka terbuat kuningan berlapis emas 24 karat. Di belakang lampu itu dihiasi langit-langit kubah yang ganti warna di setiap waktu salat. Menjadikan seolah-olah jamaah salat di bawah langit sebenarnya.
Masjid Kubah Emas yang sebenarnya bernama Masjid al Mahri dibangun atas prakarsa seorang pengusaha asal Banten, Dian Djuriah al Rasyid. Si pemilik membeli tanah sejak 1996 dan mulai dibangun empat tahun kemudian. Pembangunan selesai pada 2006 dan dibuka untuk publik pada 31 Desember 2006 bertepatan dengan Idul Adha 1427 H.
Masjid yang berlokasi di Jalan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat ini menempati areal seluas 8.000 meter persegi di atas lahan 50 hektare. Kompleks masjid ini bagian dari konsep pengembangan terpadu Kawasan Islamic Center Dian al Mahri.
Lima kubahnya dilapisi emas 24 karat setebal 1-2 milimeter. Lapisan emas yang menyelimuti kubah itu didatangkan secara khusus dari Italia. Lima kubah juga melambangkan Rukun Islam. Satu kubah yang menyerupai Taj Mahal memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter dan tinggi 25 meter. Sedangkan empat buah kecil berdiameter bawah 6 meter, diameter tengah 7 meter dan tinggi 8 meter.
Pada Senin hingga Rabu masjid dikunjungi sidikitnya 10 ribu pengunjung dan dia akhir pekan bisa sampai 20-30 ribu orang. Masjid dibuka pukul 04.00 - 07.000 WIB dan 10.00 - 20.00 WIB. Kecuali pada Kamis, masid buku pukul 17.00 - 20.00 WIB.
Untuk mencapai lokasi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi dari arah Kota Depok dapat menuju Sawangan dan di pertigaan Parung Bingung belok kanan ke arah Cinere. Dari pertigaan ke lokasi sekitar 3 kilometer. Bila mengunakan angkutan umum dari Terminal Kota Depok dapat menggunakan Angkot 03 menuju Parung Bingung. Sedangkan pengunjung yang dari arah Lebak Bulus atau Pondok Labu dapat menggunakan Angkot 102.
Comments
Post a Comment